DISETRAP

Pusat Informasi Hukum

Jokowi dan Luhut Terancam Dipenjara, Karena Dari Awal Tahu Bau Busuk

Surakarta Kamis 30 Oktober 2025, Dr. Muhammad Taufiq, S.H., M.H. melalui Channel youtube Akal Waras yang sering disebut juga “Universitas Akal Waras” mengungkap dugaan korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) melalui video yang beredar luas. Ia mengklaim biaya proyek membengkak dari Rp112 triliun menjadi Rp118 triliun, berdasarkan laporan Kompas.

Pembengkakan sebesar 1,6 miliar dolar AS dihitung dengan kurs saat itu Rp16.283 per dolar. Sejak beroperasi, KCJB disebut telah rugi Rp4,2 triliun.

Dr. Taufiq ini mengutip pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut “bau busuk” sejak awal proyek. Meski demikian, proyek tetap dilanjutkan. Ia menilai ini memenuhi unsur korupsi: perbuatan melawan hukum, menguntungkan pihak lain, merugikan negara, dan adanya niat jahat.

Skema awal business to business (B-to-B) berubah menjadi business to government (B-to-G). Konsorsium KCIC terdiri atas PT Kereta Api Indonesia (60%) dan pihak China (40%).

Harga tiket KCJB disebut mahal: Rp350.000 untuk ekonomi, Rp600.000 untuk VIP. Okupansi rendah, hanya tiga penumpang per gerbong dalam satu pengalaman. Stasiun keberangkatan di Halim padahal bukan jakarta pusat dan tujuan di Padalarang padahal bukan bandung kota.

Ia menyarankan Presiden Prabowo membentuk tim penyelidik Adhoc karena rendahnya kepercayaan terhadap KPK. Tim terdiri dari Kejaksaan Agung, KPK, akademisi, dan aktivis antikorupsi independen.

Perbandingan: 140 km KCJB habiskan Rp118 triliun, sementara proyek 1.500 km di padang pasir hanya Rp111 triliun. Ia menantang pendukung pemerintah yang mengkritik tanpa pengalaman naik KCJB. Rencana pengurangan BUMN dari 2.000 menjadi 200 juga disebut akan berdampak pada “buzzer pengangguran” Mengacu Putusan MK Nomor 105/PUU-XXI/2023, kritik terhadap pejabat negara dilindungi konstitusi.

Tinggalkan Komentar