Dr. Muhammad Taufiq: Polisi Lakukan Pelanggaran HAM Berat

Foto : Dr. Muhammad Taufiq SH MH

Disetrap.com- Insiden penembakan mati enam orang pengawal pemimpin FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS) sudah berlebihan dan kelewatan. Hal itu diungkapkan oleh peneliti di Judicial Corruption Watch (JCW) Surakarta, Dr. Muhammad Taufiq SH MH.

“Penggunaan senjata api itu ada mekanismenya, ada SOP-nya. Menangkap penjahat saja harus pakai peringatan dulu, baru kemudian dilumpuhkan. Kalau ini kan kemudian ditembak dan semua dinyatakan mati. Pertanyaannya, masalahnya apa? Apakah mengiringi dan menjadi pengikut Habib Rizieq sebuah kesalahan?” kata  M Taufiq, Senin (7/12/2020).

Menurutnya, ada agenda yang lebih besar lagi untuk mengarang sebuah cerita dengan mengambil momen di jalan tol seolah-olah pendukung Habib Rizieq membawa senjata api. Kemudian ada alasan bagi polisi untuk melumpuhkan.

Kemudian, Taufiq melanjutkan, Habib Rizieq beserta pengikutnya kemudian dicap sebagai organisasi teroris dan harus dibubarkan.

“Dari awal kan sudah ada keinginan dari semua pihak, yang paling menonjol adalah polisi dan terakhir Dudung (Pangdam Jaya) yang menyatakan tentara akan membubarkan FPI. Tapi begitu dikomentari ahli hukum kemudian menyatakan itu (niat membubarkan) tidak benar,” ungkap M Taufiq.

“Nah, sekarang mereka menemukan momentum dengan cara mencari-cari sebuah skenario seolah mereka teroris. Kalau teroris kan memang bisa dibubarkan. Skenario semacam ini sebenarnya lebih busuk,” tambahnya.

Ia meminta siapa pun sebaiknya menunggu penjelasan dari humas FPI. Namun ia menegaskan bahwa Laskar FPI tidak mungkin membawa senjata tajam.

“Kalau Anda tanya kepada saya, tidak mungkin ada senjata tajam. Oleh karena itu tidak cukup dengan pernyataan sepihak (dari polisi). Media massa dalam memberitakan juga harus berimbang,” terang M  Taufiq.

Ia juga meminta media massa untuk menggali informasi tidak hanya dari polisi, tapi juga dari keluarga Laskar FPI yang meninggal. Ia juga mendesak pemerintah untuk membentuk tim pencari fakta independen untuk mengungkap kasus tersebut.

“Jago sekali mereka, membunuh orang tidak bersalah, kemudian setelah mati disebut teroris melawan pakai senjata ini itu,” tambah M Taufiq.

Ia juga mendesak agar Kapolri dan Kapolda Metro Jaya dipecat karena anak buahnya telah bertindak di luar batas.[]

Tinggalkan Komentar