Disetrap.com- Seperti yang kita ketahui bahwa Sholat adalah ibadah seorang hamba kepada Rabb-Nya. Ibadah ini dapat mensucikan jiwa dan menghindari berbagai perbuatan tercela. Sholat adalah kewajiban atas orang-orang yang beriman.
Sebagaimana Allah SWT berfirman “Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan sholat (mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An Nisa:103)
Sementara itu, arti dari sholat sunnah adalah sholat yang dianjurkan untuk dikerjakan. Apabila seseorang mengerjakannya maka akan mendapat pahala. Namun, jika ditinggalkan juga tidak berdosa. Sholat sunnah sendiri terbagi menjadi dua, yakni sunnah muakkad dan ghairu muakkad.
Lantas, bagaimanakah hukum Shalat Idul Adha ?
Dikutip dari Buku Ajar Studi Fiqih, sholat Idul Adha hukumnya adalah sunnah muakkad, sebagaimana dengan sholat hari raya Idul Fitri. Dalilnya dapat kita jumpai dalam Al- Qur’an surat Al- Kautsar ayat 2 yang artinya “Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.”
Menurut kesepakatan ulama, pelaksanaan sholat Idul Adha lebih baik dikerjakan dengan berjamaah di masjid atau tanah lapang. Waktu sholat ied dikerjakan sejak matahari sampai pada waktu zawal. Sebaiknya dilaksanakan setelah matahari naik setinggi tombak.
Sholat Idul Adha sendiri terdiri dari dua rakaat. Adapun, syarat sholat Idul Adha sebagaimana sholat pada umumnya. Berikut adalah syarat wajib untuk melaksanakan sholat
Syarat wajib melaksanakan Sholat menurut Kitab Minhajul Muslim oleh Syaikh Abu Bakar Jabar Al-Jazairi
- Beragama Islam. Sholat tidak wajib bagi orang kafir.
- Berakal sehat. Sholat tidak wajib bagi orang gila
- Sudah baligh. Sholat tidak wajib bagi anak kecil sampai dia mengalami mimpi basah.
- Sudah masuk waktu sholat. Sholat dikerjakan sesuai dengan waktu pelaksanaannya.
- Bersih dari darah haid dan nifas.
Sholat Idul Adha sebaiknya dilakukan dengan berjamaah di masjid atau lapangan. Namun, karena situasi saat ini yang masih dalam pandemi Covid- 19,Shalat Idul Adha dapat dilakukan di rumah baik bersama keluarga maupun sendiri.
Shalat Idul Adha dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah atau pada tahun 2021 ini jatuh tepat pada hari Selasa (20/7/2021) besok.
Namun untuk saat ini karena adanya pademi Covid- 19 serta adanya Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari pemerintah, maka masyarakat diharuskan membatasi segala kegiatan yang berada di luar rumah.
Pemerintah dan kemenag menghimbau kepada masyarakat agar melaksanakan sholat Idul Adha di rumah masing-masing.
“Kami meminta supaya takbiran dan salat Idul Adha di wilayah PPKM darurat dilakukan di rumah masing-masing. Di luar PPKM darurat, dan bukan termasuk zona merah dan zona oranye, malam takbiran dan sholat Idul Adha dapat dilakukan setelah memenuhi ketentuan sebagai sebagaimana Surat Edaran Nomor 16 Tahun 2021,” ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam akun YouTube Kemenag, Sabtu (10/7/2021)
Berikut ketentuan dan tata cara melaksanakan shalat Idul Adha, dilansir dari buku Bimbingan Praktikum Ibadah karya Abudin Nata
1. Membaca niat sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha diawali dengan membaca niat. Jika dilafalkan, bunyinya adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَــــــــالَى
Bacaan latin: Ushallii sunnatan liidil adha rok’ataini (makmuman / imaaman) lillahi ta’alaa.
Artinya: “Aku berniat sholat Idul Adha dua rakaat (sebagai makmum / imam) karena Allah swt ta’ala.”
2. Mengucapkan takbiratul ihram: Allahu Akbar;
3. Meletakkan tangan di atas pusar (sedekap);
4. Membaca doa iftitah;
5. Membaca takbir sebanyak tujuh kali untuk rakaat pertama, dan di sela-sela takbir membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
“Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallah wallahu akbar.”
Artinya: “Maha Suci Allah swt, segala puji bagi Allah swt, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”
6. Membaca surah Al-Fatihah;
7. Membaca salah satu surah atau ayat dalam Al-Qur’an, dianjurkan untuk membaca surah al-A’lâ;
8. Rukuk sambil membaca tasbih: Subhaana rabbiyal ‘adzimi (3x);
9. Bangun dari rukuk (iktidal);
10. Sujud pertama;
11. Duduk di antara dua sujud;
12. Sujud kedua;
13. Bangun dari sujud yang kedua sambil mengucapkan: Allahu akbar;
14. Membaca takbir sebanyak lima kali untuk rakaat kedua dan di sela-sela takbir membaca tasbih sebagaimana pada rakaat pertama;
15. Membaca surah Al-Fatihah
16. Membaca salah satu surah atau ayat dalam Al-Qur’an, dianjurkan untuk membaca surah al-Ghâsyiyah;
17. Rukuk sambil membaca tasbih: Subhaana rabbiyal ‘adzimi (3x);
18. Bangun dari rukuk (Iktidal);
19. Sujud pertama;
20. Duduk di antara dua sujud;
21. Sujud kedua;
22. Duduk tasyahud akhir
23. Mengucapkan salam sambil memalingkan muka ke kanan dan ke kiri
Demikianlah tata dan cara melaksanakan Shalat Idul Adha di rumah. Apabila rekan-rekan tidak dapat melaksanakan Shalat Idul Adha secara berjamaah di masjid maka rekan-rekan dapat melaksanakan Shalat Idul Adha dirumah masing-masing berjamaah dengan keluarga.
Tak lupa kami segenap keluarga disetrap.com mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 2021 Masehi. Semoga kita semua selalu dalam lindunga Allah swt. []