Disetrap.com – Dalam acara FGD#31 Pusat Kajian Dan Analisis Data, Pakar Hukum Pidana Solo Yaitu Dr.Muhammad Taufiq,S.H.,M.H. menjadi salah satu pembicara pada Sabtu (28/8/21). Dengan tema “Antara Kemengan Taliban Dan War On Terorrism”.
Jihad istilah teroris atau terorisme begitu mudah dilekatkan pada seseorang, sekelompok orang, atau sebuah negara yang dalam “diplomasi” nya suka menggunakan istilah-istilah kekerasan bahkan menantang perang terhadap lawannya.
Sementara itu Dr.Muhammad Taufiq SH.,MH. Pakar Hukum Pidana Solo dalam Diskusinya Berpendapat tentang “TERORISME INTELEKTUAL” Satu dasawarsa terahkir cukup banyak buku ataupun artikel yang memberikan gambaran cukup “menyeramkan” terhadap Islam dibandingkan yang membelanya. Misalnya Islam Militan (GH Jansen, 1981) atau The
Clash of Civilization(Hutington,1983), sekalipun terdapat publikasi cukup netral seperti Islamic Threat? (Esposito,1983) .Bila menyangkut tindak kekerasan dan radikalisme secara umum bias dikatakan bahwa opini yang berkembang di masyarakat Barat ialah Islam atau Arab identik dengan terorisme dan radikalisme.Ujarnya.
Beliau juga menjelaskan “Fenomena ini secara intelektual biasa saja mengindikasikan kekurangan pengertian masyarakat yang bersangkutan mengenai masalah politik Timur Tengah, Arab dan Islam secara lebih obyektif. Tapi penglihatan yang demikian bisa saja disengaja karena dan untuk berbagai tujuan terutama politik dan militer”.
Melalui politik labelisasi yang didukung oleh kampanye media secara sistematis dan besar- besaran, maka besar kemungkinan sesuatu yang sebelumnya hanya merupakan sangkaan (praduga) bisa berubah menjadi fakta dan realitas, yang pada gilirannya diikuti dengan penjatuhan hukuman atau sanksi atas nama kemanusiaan.
Bila hal ini dirasa kurang cukup, maka suatu negara tidak segan-segan dimasukkan sebagai teroris atau pendukung terorisme itu sendiri.
“Karena itu menjadi pertanyaan saat ini yang mengelola afganistan adalah taliban kenapa negara lain meributkan. Wajar taliban membuat hukum dan budaya serta pengelolaan ekonomi menurut cara cara mereka. Akhirnya Sebutan teroris dan tidak itu sangat bergantung siapa yang memenangi peperangan. Untuk saat sekarang terorisnya tentu adalah para agresor dan negara negara yang kalah yang menjarah kekayaan afghanistan yang sekarang dikelola Taliban.” Ujar Dr.Muhammad Taufiq SH.,MH. Pakar Pidana Solo sebelum menutup pendapatnya.
Tinggalkan Komentar