Disetrap.com- Hingar bingar pagelaran wayang kulit yang disponsori oleh Miftah dan dimainkan dalang terkenal Warseno Slank berbuntut panjang, pasalnya pertunjukan yang diangkat di akun Youtube Channel Adara Nathania dinilai sarat dengan dendam dan ujaran kebencian bukan saja kepada Ustadz Khalid Basalamah tapi juga penghinaan kepada Nabi Muhammad dan Agama Islam.
Di dalam pementasan wayang tersebut, tampak Ki Warseno Slank memainkan wayang mirip dengan Ustadz Khalid Basalamah dan di penghujung acara pementasan tampak wayang berwajah Ustadz Khalid Basalamah tersebut dihajar bahkan salah satu bagian wayang tersebut copot
Pada akhirnya Pementasan wayang yang telah diadakan itupun menimbulkan kritik dari banyak pihak.
Salah satunya adalah Politikus Gerindra, Fadlizon juga merespon video yang diunggah oleh akun twitter Pengajian Gus Miftah tersebut.
Menurut Fadlizon, budaya harusnya bersifat merangkul dan menyatukan bukan malah memecah belah dan memupuk dendam.
“Apa kita harus tertawa puas melihat adegan ini? Harusnya tunjukkan bahwa budaya itu merangkul, menyatukan, menyelaraskan bukan memupuk dendam n memecah belah,” tulis Fadlizon dalam cuitannya.
Menurut presiden asosiasi ahli pidana, Dr. Muhammad Taufiq, S.H., M.H “Apa yang mereka lakukan itu sudah memenuhi unsur pasal 156a dengan ancaman 5 tahun dan pasal 28 ayat 2 UU ITE dengan ancaman 6 Tahun, karena apa yang dilakukan Ustadz Khalid Basalamah itu bukan merupakan suatu penghinaan. Karena Suatu penghinaan harus memenuhi 3 unsur, niatnya, ada perbuatan materiil, ada perbuatan formiil. Pada peristiwa itu tidak ada yang dihina UKB,karena ia hanya menjawab pertanyaan tentang hukumnya wayang. jadi tidak ada yang dihina. Tetapi dalam video akun itu jelas mempersonifikasikan orang Arab bahkan hingga tangannya diputus dengan begitu bencinya, sampai datang ke pelacuran ” Menurut pendapat ahli pidana tersebut dan juga merupakan dosen pidana UNISSULA tersebut
Dr. Muhammad Taufiq, S.H., M.H menambahkan “Jadi sekali lagi itu bukan delik aduan namun penghinaan yang sifatnya absolut saya berharap kepolisian khususnya Polda Jawa Tengah segera menangkap Miftah dkk atas pembuatan dan penyebaran video yang menghina dan melecehkan agama islam serta suku tertentu khususnya Arab”.
Berdasarkan wawancara dengan akademisi sekaligus praktisi tersebut, video pementasan wayang kulit yang diadakan oleh Miftah Maulana Habiburrahman, atau kerap disapa sebagai Gus Miftah secara materiil mirip dengan kejadian yang dilakukan Ahok terdahulu, yang akhirnya hakim Budiarso mengganjar 2 tahun penjara.