

Disetrap.com- Pakar Telematika atau Roy Suryo mengungkapkan adanya dugaan sejumlah mahasiswa gadungan turut serta dalam aksi 11 April 2022 yang dilaksanakan di depan Gedung DPR RI Senayan, Jakarta.
Dugaan tersebut muncul setelah Roy Suryo mengunggah video berdurasi kurang lebih 60 detik yang memperlihatkan sekelompok orang tengah dibagikan almamater berwarna biru laut dari mobil patroli polisi.
Setelah menerima almamater dari mobil patroli polisi, kelompok orang tersebut diizinkan masuk melalui pintu belakang DPR.
Menanggapi hal ini, Roy Suryo membandingkan hal tersebut dengan aksi dalam rangka menolak pengesahan RUU Cipta Kerja/Omnibus Law pada 2019 silam.
Menurut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu, pada 2019 silam mahasiswa diwajibkan membawa almamater sendiri-sendiri.
Bahkan, kata Roy Suryo, kala itu mahasiswa yang berunjuk rasa juga merobohkan pintu belakang Gedung DPR RI.
“Dulu (th 2019) Mahasiswa ASLI harus Punya & bawa Jaket Almamaternya sendiri2 dan Merobohkan Pintu Belakang Gedung DPR,” kata Roy Suryo, dikutip dari akun Twitter @KRMTRoySuryo2 pada Kamis, 14 April 2022.
Roy Suryo menilai, kini mahasiswa tak perlu repot merobohkan Gedung DPR RI. Pasalnya, di dalam video tersebut terlihat bahwa Gedung DPR RI tampak dibuka khusus bagi mahasiswa yang dibagikan almamater.
“Tapi kini (2022) selain Tak perlu repot2 “merobohkan”, karena spt dibuka khusus, Para “Mahasiswa” ini kok enak tampak DIBAGI-BAGIKAN “Jaket Warna-warni” ?” ucapnya
Menanggapi adanya aksi video tersebut Pakar Pidana Dr. Muhammad Taufiq turut memberikan komentarnya. Cara yang tidak sehat negara menodai demo mahasiswa dan mengumpankan Ade Armando.
“Kalau benar demikian, wah… negara sudah benar-benar tidak bermartabat, sengaja menjadikan mahasiswa dan aksinya sebagai kambing hitam” tutur Presiden Asosiasi Ahli Pidana , M Taufiq kepada Disetrap.com, Kamis (14/04/22).
Ia juga meminta kepada mahasiswa untuk tetap melakukan aksinya.
“Jangan perdulikan penjegalan aparat, ini negara hukum siapapun boleh berdemo” pungkasnya.[]
Tinggalkan Komentar