Pakar Pidana Desak Kapolri Copot Kapolda Metro Jaya Atas Kasus Pembunuhan Brigadir J

Foto : Ahli hukum pidana yang menjabat sebagai Presiden Asosiasi Ahli Pidana Indonesia (AAPI) Bapak Dr. Muhammad Taufiq, S.H.,M.H.

Disetrap.com- Ahli hukum pidana Muhammad Taufiq turut berkomentar perihal kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Ia mengusulkan agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menonaktifkan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Sebelumnya, Kapolri sudah menonaktifkan tiga petinggi Polri dari jabatannya yakni Irjen Ferdy Sambo, Kabiro Pengamanan Internal (Paminal) Polri Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdy Susianto.

“Saya mendukung Kapolri mencopot Hendra (Brigjen Hendra Kurniawan) dan Kapolres Metro Jakarta Selatan (Kombes Pol Budhi Herdy Susianto). Saya juga mengusulkan agar Kapolri juga mencopot Fadil (Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran) karena dia jadi titik tidak netralnya penanganan perkara ini,” ungkap Taufiq kepada Disetrap.com, Kamis (21/7/2022).

Menurutnya, sejak awal kasus itu seharusnya Kapolda Metro Jaya sudah tahu karena tidak mungkin jajaran Polres Metro Jakarta Selatan tidak melaporkan adanya kejadian tersebut. Apalagi kasus ini baru dibuka ke publik selang tiga hari pasca kejadian.

Taufiq juga mempersoalkan pertemuan antara Fadil Imran dengan Ferdy Sambo di saat kasus itu bergulir. Kalau itu adalah bentuk simpatik, harusnya yang dikunjungi adalah keluarga Brigadir J. “Yang seperti ini gak boleh, itu bukan cuma pelanggaran etika, aturan kepolisian pun melarang hal seperti itu,” ungkapnya.

Ia mengatakan akan tidak fair jika bawahan langsung Fadil Imran yakni Kapolres Metro Jakarta Selatan sudah dicopot, sementara hal yang sama tidak dilakukan pada Fadil. “Ini menandakan kepolisian mau bersih-bersih. Kalau mau bersih-bersih jangan tanggung-tanggung, Fadil Imran juga harus dicopot,” tegas Taufiq.

Menurutnya, Fadil Imran telah melakukan kesalahan besar, seperti tidak segera memasang police line di TKP, tidak melakukan penyelidikan, tapi justru malah bertemu dengan Ferdy Sambo dan berpelukan.

Ia pun mendukung pihak keluarga Brigadir J yang menyebut kasus tersebut adalah kasus pembunuhan, karena penuh dengan kejanggalan-kejanggalan. Ia juga menyebut kasus ini adalah kasus yang gampang diungkap dalam waktu 1×24 jam.

“Ini jadi tanda tanya besar, kenapa ada Kapolres yang dicopot, kenapa ada petinggi Polri yang dicopot? Ini kan ada some happen, whats wrong, apa ada yang salah, kenapa sampai dicopot? Ini sebenarnya kasus sederhana kalau polisi berorientasi pada penegakan hukum, menegakkan keadilan, dan tentu tidak akan sesulit ini,” ujar Taufiq.

“Bagaimana masyarakat awam mau melapor ke polisi untuk mencari keadilan, kalau korban yang polisi saja sulit mendapatkan keadilan? Polisi saja tidak bisa mengungkap siapa yang menembak polisi. Kita yang orang awam jadi takut,” pungkasnya. [][][]

Tinggalkan Komentar