
Disetrap.com– Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali mencuri perhatian publik. Setelah beberapa konflik yang terjadi sebelumnya, kini Badan Eksekutif Mahasiswa UNS (BEM UNS) kembali menggelar aksi. Aksi yang bertajuk “JENGUK REKTORAT” dimulai sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis (8/6/2023). Dalam aksi ini, BEM UNS menyampaikan beberapa tuntutannya. Setidaknya ada 7 poin yang menjadi tuntutan, antara lain :
- Menuntur UNS untuk mempublikasikan transparansi penggolongan dan pengelolaan UKT serta menjamin pemberian golongan UKT yang sesuai dengan kemampuan ekonomi mahasiswanya;
- Menuntut UNS untuk menerapkan transparansi RKAT dan mempublikasikannya setiap tahun;
- Menuntut UNS untuk mengembalikan kebijakan komponen biaya jaket almamater bagi mahasiswa baru sudah include ke UKT karena dinilai melanggar Permendikbudristekdikti Nomor 39 Tahun 2017;
- Menuntut serta mendesak pihak kampus untuk melakukan perbaikan sekaligus peningkatan kualitas layanan kemahasiswaan dan pengadaan saran dan prasarana kampus yang masih dalam taraf rendah serta memberikan kemudahan dalam pelayaan birokrasi kampus;
- Menuntut UNS untuk melakukan transparansi jumlah kuota semua jalur penerimaa mahasiswa baru dan menjamin tidak adanya penambahan kuota mandiri sesuai dengan apa yang sudah disepakati;
- Menuntut dan mendesak UNS untuk membuat Peraturan Rektorat terkait kekerasan seksual di lingkungan kampus dan menerapkan Permendikbud tentang Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus dengan optimal serta selalu bersikap tegas terhadap setiap tindakan ataupun sindikat kekerasan seksual di UNS;
- Menuntut UNS untuk melakukan pencairan dana reward prestasi, dana delegasi dan dana kegiatan yang telah dijanjikan dalam audiensi terakhir.
Aksi tersebut berlangsung di depan Gedung Rektorat UNS dan diunggah di Instagram @bemuns. Dalam unggahannya, terlihat banyak mahasiswa yang mengikuti aksi dan menyuarakan tuntutannya.

Dalam aksi tersebut, hanya Wakil Rektor 1, Wakil Rektor 2, Wakil Rektor 3 dan Wakil Rektor 4 yang menemui mahasiswa dan menanggapi aksi “JENGUK REKTORAT”. Sedangkan Jamal selaku Rektor UNS tidak muncul untuk menemui mahasiswa.
Plt. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi, Irwan Trinugroho menanggapi tuntutan para mahasiswa dan mengatakan akan menindaklanjutinya. Tetapi Irwan akan memilah beberapa tuntutan karena ada beberapa tuntutan yang sudah diselesaikan oleh pihak kampus.
“Dari tujuh tuntutan tentu kita pilah-pilah, misal ada yang sudah terlaksana seperti kekerasan seksual kan sudah ada satgasnya, kita sudah mengikuti arahan kementerian” tutur Irwan
Setelah aksi demo tersebut, didapati bahwa salah satu point tuntutan yaitu terkait dengan dana reward prestasi sudah diproses untuk dicairkan.
Terkait dengan demo hari ini, Dr. Muhammad Taufiq, S.H., M.H., yang juga alumni UNS turut memberikan tanggapannya.
“Saya perhatikan belakangan ini UNS sering terjadi konflik. Mulai dari kasus pembatalan rektor terpilih, pembekuan MWA, pencurian di sekitar lingkungan kampus dan sekarang puncaknya demo ini.” Tutur Dr. Taufiq
“Lama-lama UNS ini jadi kampus problematik, banyak masalah.” Tambah Dr. Taufiq
Dr. Taufiq juga berharap agar poin-poin tuntutan dalam aksi tersebut dapat segera ditindaklanjuti dan diselesaikan oleh pihak kampus
“Ya semoga dengan adanya aksi demo ini, pihak kampus bisa segera menindaklanjuti dan menyelesaikan. Kasihan kalo gini terus mahasiswanya” pungkas Taufiq


Tinggalkan Komentar