
Disetrap.com- Dr. Muhammad Taufiq, S.H., M.H., melalui video yang diunggah di akun tiktok @mtplf menyampaikan statement singkatnya terkait hasil quick count pemilu presiden 2024. Taufiq menyebutkan setidaknya ada 3 indikasi kecurangan yang masif sistematis. Yang pertama yakni menggunakan strategi pre emptive strike.
“Jadi mengumumkan dulu lewat quick count dan dan kemudian mendelay pengumuman di KPU” ungkapnya
Kedua, kecurangan lainnya adalah ada ribuan TPS yang belum waktunya perhitungan sudah dihitung bahkan belum waktunya coblosan sudah dicoblos. Tidak hanya itu, ada beberapa TPS yang penduduknya tidak dapat surat suara sehingga tidak bisa nyoblos.
Dosen FH UNISSULA tersebut juga menuturkan bahwa tim hukum 01 dan tim hukum 03 berencana ke Mahkamah Konstitusi dan melakukan strategi pre emptive strike yang memuat angka riil dari paslon 01 dan paslon 03. Menurut M.Taufiq, Mahkamah Konstitusi itu hanya pengadilan formal yang salah satu tugasnya mengadili sengketa pilkada dan sengketa pemilu. Sengketa pemilu yang dianggap curang hanya bisa dibuktikan dengan formulir c.
“Kalau kalian hanya mendasarkan berita di koran dan sebagainya, bukankah Prabowo dibawah timnya Deni Indrayana juga gagal karena tidak punya alat bukti.”sambungnya
“Jadi hari ini kesempatan yang bagus kalau kalian kemarin terutama tim hukum 01 berbondong-bondong menghantarkan Anies- Muhaimin ke KPU. Sekarang kalian juga harus berbondong-bondong supaya real count KPU segera dibuja dengan segala permasalahannya.”
“Dan ajakaan dari 03, kalau saya lihat dari pernyataan Mantan Jenderal Panglima TNI Purn. Andika Perkasa itu bagus. Ini sudah bukan lagi persoalan menang kalah tapi persoalan bangsa ini, persoalan kejujuran. Jangan biarkan asam sulfat, jangan biarkan model rekayasa dengan segala kecurangannya memaksakan diri menjadi Presiden dan Wakil Presiden.” Sambung Taufiq menutup statement singkatnya
Tinggalkan Komentar