
Shin Tae-yong (bahasa Korea: 신태용, Hanja: 申台龍; lahir di Yeongdeok, 11 Oktober 1970) atau dikenal luas di Indonesia dengan STY adalah mantan pemain sepak bola profesional dan pelatih dari Korea Selatan, yang pernah menjadi pelatih tim nasional sepak bola Indonesia. Dia menjadi orang pertama yang memenangkan Liga Champions Elit AFC sebagai pemain (tahun 1995) dan pelatih (tahun 2010) di Seongnam Ilhwa Chunma.
Shin Tae Yong membawa warna tersendiri, pemain Indonesia melihat kepuasan tertentu pada kepemimpinan STY serta euforianya terhadap dunia persepakbolaan Indonesia, prestasi yang lumayan STY membawa tim yang dipimpinnya melaju ke babak yang lebih unggul dan terbukti dibanding Kluivert. STY mampu memimpin korea dan tim tim lain secara cermat, sementara itu Kluivert belum tentu sehebat STY. Ambisi Erick Thohir harus terukur terkait penyegaran organisasi yang diampunya juga Erick Thohir jangan mau ditipu tipu oleh buser yang kepentingannya tidak jelas. Naturalisasi penting dan perlu dipilih pilih yang tepat terkait karakter bermain di lapangan hijau. Melihat dinamika persepakbolaan Indonesia yang begitu cepat prestasi TSY dari 242 laga 150 menang 116 kalah 76 seri STY tercatat persentase keberhasilannya 43,48% berbeda dengan Klauivert diperkirakan bisa membuat prestasi Timnas makin nyungsep karena tuntutan untuk maju semakin besar. Kemenangan Prestasi PSSI ini juga menjadi pertaruhan sekaligus batu loncatan Erick Thohir sebagai karier politik. Pertimbangan Erick Thohir harus matang dan mendengan masukan dari para ahli karena ini menyangkut puluhan juta fans bola Indnoesia serta citra Indonesia yang sedang naik daun. Klub klub terkenal yang dimiliki Erick Thohir dinilai belum berupaya maksimal untuk berprestasi di pentas global, tentu bila sukses hal ini akan menarik dan menjadi magnet dari sponsor sponsor produk tertentu dari berbagai negara dan tentunya memiliki ini juga mempunyai pengeluaran yang besar pula. Smoga Football Academy RI semoga menjadi yang terbaik di kawasan dan di dunia dengan diiringi nilai nilai akhlaq.
Sesuai yang dikutip Akun Tiktok Advokat_Progresif Dr. Muhammad Taufiq S.H., M.H.: Pemain naturalisasi tertentunya tak dipakai. Karakter pribadinya menilai karakternya keras kepala karena ingin maju terus dan Indonesia sudah menapaki kompetisi piala dunia syukur syukur bisa masuk babak ke-3 sayangnya ditengah tengahnya di copot. Dan di Indonesia ini unik pengamat bola bukan mantan pemain bola bukan mantan pelatih bola tapi orang orang yang hapal nama pemain. Sementara itu Erick Thohir sudah seharusnya memperimbangkan sekali lagi menunjuk pelatih yang telaten dan kredibel dengan menerapkan disiplin yang baik.
Tinggalkan Komentar