DISETRAP

Pusat Informasi Hukum

PENGGUGAT BERIKAN 38 BUKTI, HAKIM JANGAN SAMPAI SAKIT KEMBUNG

Surakarta, 30 Desember 2025 – Pengadilan Negeri Surakarta menggelar sidang Lanjutan dengan agenda Pembuktian Surat tentang gugatan Citizen Lawsuit nomor 211/Pdt.G/2025/PN Skt. Perkara ini murni menyoal dugaan ketidaksesuaian dan keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada tahun 1985.

Tim AKUWI Menegaskan bahwa sidang ini meminta seluruh warga masyarakat dapat membanjiri dan menyaksikan langsung proses persidangan di PN Surakarta agar hakim tidak berlagak sakit kembung.

Dalam sidang sebelumnya pada 23 Desember 2025, majelis hakim meminta penggugat untuk melakukan penyesuaian dalam mengirim bukti (seperti penggabungan dokumen KTP dan ijazah penggugat). Proses pemeriksaan bukti ini dinilai cukup rumit dan mengharuskan penggugat mengulang penyampaian bukti, hakim pemeriksa perkara ini dinilai “ribet banget” hakim ini terlihat sudah mulai sakit kembung karena khawatir dengan bukti-bukti yang diajukan oleh Tim AKUWI.

Tim AKUWI dalam kasus ini telah menyiapkan sebanyak 35 alat bukti yang siap disampaikan, Alat bukti tersebut dirancang untuk skak Jokowi di hadapan pengadilan, termasuk dokumen resmi, ijazah pembanding. Jumlah bukti yang sangat banyak ini menjadi poin penting sebagai upaya maksimal untuk membuka fakta ketidaksesuaian dengan ijazah Jokowi.

Taufiq juga menyebut dukungan dari sejumlah pakar hukum, seperti Prof. Jimly Asshiddiqie, Prof. Reza Indragiri dan Ir. Bagas yang merupakan dosen UGM. Para Pakar Hukum dan Akademisi tersebut menilai proses perdata di PN Surakarta sebagai forum tepat untuk memeriksa keaslian ijazah Jokowi.

“Kami akan menghadirkan saksi-saksi kunci, termasuk mantan pejabat tinggi kepolisian berpangkat jenderal bintang tiga, wartawan nasional terkenal, serta alumni Fakultas Kehutanan UGM yang akan membawa ijazah pembanding dari era yang sama,” ucap Dr. Taufiq, ia juga menegaskan “Kalau memang asli, tunjukkan di sini. Asli itu hanya satu. Kalau tidak ditunjukkan, maka ini menjadi pertanyaan besar bagi integritas negara hukum kita,” tutupnya.

Dr. Taufiq juga menilai hadirnya pratikno kerumah jokowi belakangan ini sebagai simbol bahwa Praktikno ikut panik menyoal isu dugaan ijazah Jokowi. Menko PMK itu diduga sebagai arsitek utama di balik isu Ijazah jokowi tersebut.

Tinggalkan Komentar