DISETRAP

Pusat Informasi Hukum

NEKAT.! PENDUKUNG DARI JEPARA PERGI KE PN SOLO NAIK SEPEDA

Surakarta, 30 Desember 2025– Dilansir dari Akun channel youtube “Akal Waras Channel” Seorang warga Kabupaten Jepara bernama Matius menjadi sorotan karena hadir di Pengadilan Negeri Surakarta untuk mendukung gugatan CLS 211/Pdt.G/2025/PN Skt. Matius ini datang dari Jepara dengan bersepeda untuk menyampaikan dukungannya agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap legowo terkait bukti-bukti forensik yang dianggap asli dalam suatu kasus.

Pak Matius mengaku berangkat dari Daerah Kelet, Jepara, pada Senin pagi pukul 06.30 WIB. ia di Tawangmangu sekitar pukul 20.00 malam hari yang sama, kemudian melanjutkan perjalanan dan menginap di hotel yang berjarak 2Km dari Pengadilan Solo. Ia mengaku tidak tidur selama perjalanan dari Kelet Jepara hingga Tawangmangu karena mengayuh sepedanya.

Dalam ceritanya di depan pengadilan, Pak Matius menyatakan tujuannya hadir bukan karena faktor agama, melainkan semata-mata untuk mencari kebenaran dan keadilan nasional. “Supaya Pak Jokowi legowo,” ujarnya, merujuk pada bukti forensik seperti uji kertas dan tinta yang dianggap nyata. Ia berharap sikap legowo tersebut dapat mengakhiri kejenuhan, keributan di media, serta mengurangi beban kepolisian dan pihak terkait.

Meski tidak membawa identitas sama sekali karena lupa, Pak Matius tetap dapat hadir masuk untuk melihat persidangan tersebut. Pak Matius menyebut kegiatan ini sebagai bentuk aspirasi kewarganegaraan yang telah ia lakukan sejak 2007. Ia mengaku berprofesi sebagai pengangguran, dengan hobi bersepeda yang menjadi penyemangat utamanya. “Jiwa saya dari dulu tidak ingin melihat rakyat Indonesia ada yang miskin. Kalau UUD 1945 dijalankan dengan benar, tidak ada rakyat Indonesia yang miskin,” katanya.

Ia juga menyampaikan doa agar rakyat Indonesia tetap bersabar, berjuang, dan mengutamakan nilai kebenaran serta kejujuran, bukan menjadi pendukung karena uang atau “penjilat”. Pak Matius mengapresiasi dukungan kepada Dr. Taufiq yang membersamai podcast Akal Waras tersebut dan menyebut kegiatan ini sebagai “persidangan rakyat” yang harus terus dilanjutkan tanpa putus asa.

Tinggalkan Komentar