DISETRAP

Pusat Informasi Hukum

Hasil Pemilihan Rektor UNS Surakarta Prof Sajidan Menang, Calon yang didukung Istana Kalah Tipis

Disetrap.com – Hasil pemilihan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tergolong mencengangkan karena calon yang didukung Mendikbud kalah. “Pasalnya, calon yang dibackup Mendikbudristek (baca Presiden Jokowi) kalah tipis dari mayoritas anggota Majelis Wali Amanah (MWA) UNS. Kemenangan Prof Sajidan dengan 12 suara merupakan kemenangan kubu internal kampus UNS yang memang menginginkan orang dalam senat UNS
” terang Dr. Muhammad Taufiq, SH, MH yang merupakan alumni UNS Surakarta dalam rillisnya Jumat (11/11/2022). Menurut analisa Dr. Muhammad Taufiq, SH, MH yang merupakan pakar Hukum di kota Solo ini, bahwa kemenangan 12 suara dari Prof Sajidan yang sebelumnya hanya 8 suara saat masuk 3 besar, adalah limpahan 1 suara dari Prof Hartono sebelumnya, 2 suara dari Prof Ayu sebelumnya dan 1 suara dari Ketua MWA UNS Surakarta. Sebaliknya, 11 suara yang memilih Prof Hartono adalah berasal dari 2 suara murni yang sebelumnya mendapat 4 suara, ditambah 9 suara atau seluruh suara Mendikbudristek atau 35% Suara Mendikbudristek yang notabene adalah restu Presiden. Mendikbudristek yang mendapatkan titah Presiden Jokowi sudah power full melimpahkan suaranya kepada Prof Hartono dan hasilnya kalah tipis,” tandas Dr. Muhammad Taufiq, SH, MH.
“Pemilihan Rektor UNS periode 2023-2028 merupakan suatu penanda terhadap kekuasaan karena calon Mendikbudristek yang mendapatkan restu Presiden Jokowi kalah tipis. Prof Sajidan meraih 12 suara, Prof Hartono meraih 11 suara dan Prof Ayu hanya mendapatkan 2 suara. Ini artinya, Presiden Jokowi tidak lagi memiliki memiliki power full di kota Solo. Isu intorelansi dan radikalisme sudah tidak lagi mempan dan tidak lagi berlaku di kampus UNS Surakarta,” tegas Dr. Muhammad Taufiq, SH, MH., “Saya perlu meluruskan tak ada satupun calon itu radikal atau intoleran, Kenapa saya berani berpendapat demikian? Meski saya tidak disukai UNS saya tidak dendam, saya harus bicara jujur”. Taufiq mengakui ia didatangi sejumlah institusi melakukan tracking calon rektor.
“Secara pribadi saya salut atas keberanian Ketua MWA seluruh anggota MWA UNS yang berani berseberangan dengan kekuasaan. Anggota MWA masih memiliki nurani dan keberanian melawan intervensi istana yang dalam hal ini adalah penguasa. Terpilihnya Sajidan sebagai Rektor UNS akan menjadi senjakala kekuasaan Presiden Jokowi kedepannya. Memang sudah saatnya perguruan tinggi itu jadi menara api. Kekalahan calon yang didukung istana akan menjadi semangat bagi calon lain di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia yang menginginkan supaya istana tidak ikut campur tangan dalam urusan pemilihan Rektor PTN ”tegas Dr. Muhammad Taufiq, SH, MH.
Lebih lanjut, menurut Dr. Muhammad Taufiq, SH, MH bahwa secara politis pemilihan Rektor UNS benar-benar menjatuhkan nilai politis Presiden Jokowi. Bayangkan saja, calon Rektor UNS Surakarta yang bertempat di kota Solo atau asal mula Presiden Jokowi bisa lepas dari genggaman kekuasaan istana. Realitas ini secara politis sangat memalukan istana dan Presiden Jokowi. Bisa juga kekalahan calon Rektor UNS yang didukung Presiden Jokowi menjadi pertanda senjakala kekuasaan Jokowi.

Tinggalkan Komentar