
Disetrap.com– Menjelang Pesta Rakyat Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024, Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun Polri harus bersikap netral. Sempat beberapa waktu lalu, Polisi meminta Rektor Universitas Katolik Soegijapranata (UNIKA) Semarang untuk membuat video “testimoni” positif terkait kinerja Jokowi.
Isu ini pun menyebar dengan cepat dan sampai ke telinga hingga berbagai pihak. Termasuk Presiden Asosiasi Ahli Pidana Indonesia (AAPI), Dr. Muhammad Taufiq, S.H., M.H., yang memberikan komentar atas persoalan ini.
Ia menghimbau agar Polisi maupun TNI harus dapat bersikap netral dan Jokowi tidak perlu cawe-cawe terkait hal ini.
“Buat kalian para Polisi maupun TNI yang diminta oleh Jokowi atau siapapun untuk datang ke kampus menemui Rektor atau Dekan atau orang yang berpengaruh supaya membuat video yang baik-baik tentang Jokowi atau yang dilarang memberikan kritik kepada Jokowi maka imbauan saya, lebih bagus kalian datang ke Pak Kapolri dan Pak Kapolri memberitahu kepada Pak Jokowi untuk jangan mencampuri urusan polisi dan urusan tentara” jelasnya
“Karena rezim ini bisa berhenti, tetapi negara termasuk Indonesia ini masih membutuhkan polisi dan tentara sampai kapanpun.” Imbuh Taufiq
Taufiq juga menjelaskan agar Polisi dan TNI jangan mau untuk disuruh menemui tokoh-tokoh vokal di kampus.
“Jadi sampaikan ke atasan kalian, jangan mau dan jangan menyuruh-nyuruh datang ke kampus dan menemui tokoh vokal atau rektor untuk tidak mengkritik Jokowi dan untuk memilih 02 karena itu tidak benar”
Taufiq yang pernah menjadi seorang dosen di beberapa universitas baik di Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Yogyakarta meminta kepada para mahasiswanya termasuk TNI/Polisi untuk tidak menekan kampus-kampus atau menyuruh memilih 02.
Tinggalkan Komentar