DISETRAP

Pusat Informasi Hukum

Polisi Hadang PPP di Pasar Jongke

Rombongan Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) dihadang Polisi saat melaksanakan konvoi dari Klaten menuju Solo guna mengikuti Harlah GPK ke-40 dan pengukuhan PW GPK Jawa Tengah, di gedung Lestari Rahayu, Kartopuran, Kecamatan Serengan, Jawa Tengah. Saat melewati ruas Jalan Dr. Radjiman, tepatnya di kawasan Pasar Jongke Kecamatan Laweyan tersebut rombongan arak-arakan tersebut diberhentikan oleh Polisi. Akibat penghadangan tersebut,  sempat terjadi ketegangan antara pihak kepolisian dan pihak dari GPK, dihimpun dari kanal Instagram Polresta Surakarta @polresta surakarta, pihak kepolisian mengklaim bahwa sejumlah anggota GPK konvoi memasuki wilayah Solo dengan menggunakan knalpot brong yang sudah dilarang untuk digunakan dan tidak menggunakan helm, disamping itu kondisi wilayah Solo juga masih berlaku PPKM level 3.

Dr. Muhammad Taufiq, S.H., M.H dihubungi Disetrap.com terkait dengan penghadangan yang dilakukan oleh Polisi terhadap PPP

Seorang pakar  Pidana, Dr. Muhammad Taufiq, S.H., M.H dihubungi Disetrap.com 21/03/2022 Presiden Asosiasi Ahli Pidana Indonesia (AAPI) beranggapan sebagai berikut, “ Peristiwa itu seharusnya tidak perlu terjadi, kenapa PPP kan partai yang sah seperti Golkar dan PDIP, lagian kegiatan itu kan dalam rangka memperingati hari lahir dan didalam undngan itu kan disebutkan turutmengundang walikota, sehingga mengapa dilarang.” Doktor Alumni UNS tersebut juga mengatakan, pada saat kejadian itu terjadi, dirinya dan sang istri baru saja pulang dari menghadiri sebuah acara “Mereka ini bukan PKI kenapa kalian perlakukan seperti itu?, PPP ini bukan partai terlarang.” Taufiq juga mengatakan sempat menegur pihak kepolisian yang membubarkan konvoi tersebut.

Presiden Asosiasi Ahli Pidana Indonesia (AAPI) Dr. Muhammad Taufiq, S.H, M.H., tersebut menyayangkan sikap Polisi yang tidak sebanding dengan jumlah masa dari PPP, “Kalau mau nertibin ya dengan cara yang santun,  karena yang lewat jalan tersebut bukan Cuma rombongan itu saja, apalagi sampai disediakan kendaraan rantis yang semakin menjadi pembanding yang timpang, dimana acara-acara yang diselenggarakan oleh pak Jokowi seperti yang ada di Mandalika, massa yang berjubel begitu saja dibiarkan sedangkan massa PPP yang ganyampe 100 orag dihadang kaya menghdang teroris” imbuh mantan anggota Dewan PPP Surakarta tersebut.

Tinggalkan Komentar