Disetrap.com- Publik dihebohkan dengan kasus penganiayaan yang dialami David (17), anak salah satu pengurus GP Ansor, yang dilakukan oleh anak pejabat Pajak.
Kondisi David sempat koma, dan hingga kini masih di ICU di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta.
David dikeroyok oleh Mario Dandy Satrio, pengemudi mobil Jeep Rubicon yang merupakan anak pejabat pajak pada Senin (20/2/2023) malam.
Mario Dandy bersama beberapa rekannya menyekap David dan membawanya ke sebuah gang gelap di Komplek Grand Permata Boulevard, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Polisi kini sudah menetapkan Mario Dandy Satrio (20), anak pejabat pajak, jadi tersangka penganiayaan David (17).
Diketahui David adalah anak dari Jonathan Latumahina.
Jonathan Latumahina merupakan salah satu tokoh ternama GP Ansor. Lantaran merupakan pengurus pusat GP Ansor, ia berada di bawah komando Menteri Agama RI yang juga Ketum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas.
Menanggapi hal itu Dr. Muhammad Taufiq. SH MH sebagai Presiden Asosiasi Ahli Pidana Indonesia menilai Tindakan polisi sudah bagus tapi tidak cepat dalam menangani perkara ini. Melihat tayangan video itu jelas adegannya pengeroyokan berarti pelakunya lebih dari satu.
“Di manapun namanya pengeroyokan itu pelakunya tentu lebih dari satu. Mana ada judulnya pengeroyokan tersangkanya tunggal?”ungkap Dr M Taufiq kepada Disetrap.com pada Jumat (24/02/2023)
M Taufiq menambahkan “Kawan Mario Dendy terlihat ikut menendang dia juga harus dijadikan tersangka. Begitu pula rekan Mario ini malah merekam dan membagikan adegan kekerasan juga layak jadi tersangka. Sedang si cewek soal dia masih 15 tahun peradilan anak bisa menghukum sepertiga dari hukuman orang dewasa, klo ada peran sebagai penghasut,” imbuhnya.
Adegan dalam video itu kelewat sadis dan biadab anak yang sudah tak berdaya itu diinjak leher , kepala dan ditendang.
“Jelas niatnya membunuh bukan sekadar memberi pelajaran. David sudah terbujur meregang sakit masih diinjak leher dan ditendang kepala beberapa kali,” tutur dosen FH Unissula Semarang.
“GP Anshor tak boleh tinggal diam harus meminta polisi tegas,” tutur Taufiq menutup perbincangan.[][][]