
Asosiasi Seni Tarung Tradisi Indonesia (ASTA) yang baru berdiri pada bulan Agustus 2019 telah memiliki Pengurus Provinsi yang tersebar di 19 Provinsi seluruh Tanah Air. ASTA sebagai wadah seni beladiri tradisional menjadi rumah bagi beberapa aliran beladiri tradisional Indonesia yang merupakan warisan leluhur.
Pada acara Munas ini sekaligus dilaksanakan training wasit dan pertandingan bebas di Aula Wiradatu Lanud Adisoemarmo. Pertandingan yang dibuka langsung Komandan Lanud AdiSoemarmo menurut Ketua Umum Bambang Nugraha diikuti 190 atlet dari seluruh tanah air. “Alhamdulillah gelaran Kejurnas ini diikuti banyak atlet. Tidak kurang 190 atlet dari berbagai daerah ambil bagian”, tutur Bambang Nugraha.

Dalam kesempatan itu Dr. Muhammad Taufiq, S.H., M.H., yang didaulat sebagai Ketua Dewan Pembina memberi pesan bahwa Wiradatu yang dipakai sebagai arena Munas dan Kejurnas adalah tempat untuk menggembleng. “Wiradatu memiliki arti perwira yang mahir atau ahli dalam bidangnya masing-masing, artinya hanya profesional yang berhak menyandang predikat itu”, jelas Muhammad Taufiq.
“Falsafah bermartabat, berbudaya dan beretika harus dimiliki semua atlet petarung anggota ASTA”, ujar Muhammad Taufiq mengakhiri sambutannya.
Sedianya pada 27 -29 Desember 2019 ini ASTA melaksanakan Musyawarah Nasional pertama sekaligus menggelar Kejuaraan Nasional Seni Tarung Tradisi Indonesia. []