
Kemiskinan tidak lagi sekedar masalah kekurangan makanan, tetapi bagi warga masyarakat tertentu bahkan sudah mencapai tahap ekstrem sampai level kehabisan dan ketiadaan makanan. Potret kemiskinan itu menjadi sangat kontras karena sebagian warga masyarakat hidup dalam kelimpahan, sementara sebagian lagi hidup serba kekurangan. ■Kekayaan bagi sejumlah orang berArti kemiskinan bagi oarng lain. Tingkat kesenjangan luar biasa dan relatif cukup membahyakan.
Dalam kondisi perekonomian dan kesenjangan ekonomi yang saat ini semakin terasa di masa pandemic seperti ini, masyarakat Jawa memiliki peribahasa yang berbunyi:
“luwih becik pager mangkok, tinimbang pager témbok” tutur Taufiq.

Maknanya yaitu mengenai kearifan lokal dalam masyarakat Jawa tentang perilaku saling berbagi, peduli dan menjaga di antara orang-orang yang hidup bersama dalam suatu lingkungan.
Berbagi dan saling peduli di antara orang-orang di lingkungan dianggap sebagai sistem keamanan yang lebih baik daripada meninggikan atau memperbesar tembok pagar. Hubungan saling menguntungan antarwarga ini dapat mempererat persaudaraan dan hal itu dianggap lebih kuat daripada mengamankan rumah dengan dipagari tembok. Mangkuk dalam ungkapan ini adalah simbol memberi. Mangkuk umumnya digunakan sebagai wadah untuk memberi makanan ke tetangga.
Tinggalkan Komentar