
Disetrap.com – (08/01) Alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan deklarasi untuk mendukung Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan-Gus Muhaimin serta memberikan pernyataan sikap terkait kondisi politik saat ini.
Deklarasi yang diberi nama AMIN SMART (Alumni Lintang dan Lintas Angkatan UNS), berlangsung di Hotel Lor Inn mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai.
Acara yang digerakkan oleh Dr. Muhammad Taufiq, S.H., M.H., tersebut dihadiri beberapa tokoh ternama seperti Dr. Lukman Hakim, S.E., M.M., Suharjanto alumni FE UNS dan sejumlah alumni yang tergabung di AMIN SMART.
Tidak hanya itu, sejumlah pensiunan guru besar seperti Prof. Dr. dr. Subiyanto mantan dekan FK UNS, Prof Dr. Salamah mantan guru besar FKIP, dan sejumlah guru besar yang pernah mengajar di FH dan FE UNS turut hadir dan mendukung sikap tersebut.
Mereka mendeklarasikan setidaknya enam poin tuntutan sebagai bentuk sikap mereka atas kondisi negara yang mereka rasakan saat ini dalam keadaan darurat dan terjadinya pelecehan konstitusi oleh Jokowi.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan Dr.Taufiq, mereka mengutuk keras tindakan yang dilakukan Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka yang sudah menurunkan derajat demokrasi dalam proses Pemilihan Presiden (Pilpres) dan mengembangkan politik dinasti yang jelas memundurkan demokrasi.
Kedua, mereka mengutuk keras Jokowi dan Gibran yang sudah mengajarkan pada masyarakat bahwa hukum bisa diotak – atik untuk kepentingan sendiri, serta melakukan nepotisme termasuk merendahkan Mahkamah Konstitusi sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan.
Tuntutan ketiga, mendesak Jokowi dan Gibran untuk menghentikan tindakan niretika dan melanggar aturan pemilu. Keempat, mendesak Jokowi mengakui keberpihakan kepada salah satu paslon dan mengambil tindakan kenegarawanan dan menjadi penguasa yang tidak menggunakan alat negara, termasuk bansos yang dikucurkan lebih banyak dibandingkan saat pandemi, untuk mendukung paslon tertentu.
Kelima, mendesak KPU membatalkan pencalonan Gibran sebagai cawapres karena terbukti KPU melanggar etika dalam menerima pendaftaran Gibran. Memang tidak ada klausul hukum yang tertulis membatalkan pendaftaran. Tapi etika itu di atas hukum, dan letaknya di pikiran yang waras dan nurani. Justru pelanggaran itu lebih berat.
Dan tuntutan terakhir ialah mengajak semua pihak menolak serangan fajar, janji – janji serta pemberian apapun dari semua capres dan cawapres maupun caleg atau politisi demi apapun. Pernyataan sikap itu bagian dari sikap masyarakat sipil terhadap kondisi negeri ini.

M. Taufiq bahkan dengan tegas menyatakan dirinya benar-benar alumni UNS yang bisa dilacak keberadaannya maupun sejarahnya. Sebelumnya, dia sempat diingatkan Ketua IKA Alumni UNS karena memakai jaket UNS.
Namun Taufiq berdalih dia memang betul keluarga UNS sehingga sah saja jika memakai jaket almamater tempat dia kuliah.
Sayangnya, Bambang Sutejo yang duduk di timnas Amin dan Prof Heru guru besar UMY yang juga alumni UNS tidak mendapat tiket ke Solo sehingga batal hadir dalam acara tersebut. Tampak hadir pula istri Ki Anom Suroto yang mewakili suaminya yang juga co captain timnas Amin.
Tinggalkan Komentar