Militer Korea Selatan telah menahan seorang tentara Korea Utara karena melewati zona demiliterisasi yang memisahkan kedua negara. Menurut Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan, tentara tersebut mengungkapkan keinginannya untuk melarikan diri ke Korea Selatan.
Tentara tersebut pertama kali terdeteksi oleh alat pendeteksi panas bergerak ke selatan di dekat Sungai Imjin pada Rabu malam dan oleh Militer Korea Selatan diamankan sebelum tengah malam.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga menyatakan bahwa mereka menemukan satu mayat di dekat DMZ yang diduga sebagai warga Korea Utara. Mayat tersebut ditemukan di Sungai Imjin dengan mengenakan celana dan sabuk militer. Diduga mayat tersebut sudah berada di sana selama lebih dari dua minggu sebelum ditemukan.
Senin lalu Korea Selatan telah memulangkan tiga warga Korut pada yang melewati perbatasan laut dengan kapal penangkap ikan. Pejabat dari Korea Selatan menyatakan bahwa para nelayan tersebut ingin membelot namun kemudian mereka memilih untuk kembali ke Korut
Setiap tahunnya ratusan warga Korea Utara melakukan perjalanan ke Korea Selatab untuk melarikan diri. Akan hal tersebut jarang dilakukan dengan melewati zona DMZ. Zona ini sendiri dipenuhi oleh ranjau darat, pagar, pos penjagaan dan peralatan militer lainnya di kedua sisi perbatasan.
Pembelotan terakhir oleh seorang tentara Korea Utara melintasi DMZ terjadi pada November 2018. Pada November 2017 seorang tentara Korea Utara ditembak beberapa kali oleh rekan-rekannya ketika ia melarikan diri melintasi perbatasan ke Korea Selatan.
Seorang tentara Korea Utara lainnya melintasi perbatasan untuk melarikan diri beberapa minggu kemudian yang menyebabkan penjaga Korea Selatan menembakkan tembakan peringatan ke Korea Utara.
Korea Utara dan Korea Selatan sepakat pada 2018 untuk mencoba mengurangi ketegangan di sepanjang perbatasan mereka dengan mengurangi jumlah ranjau darat, pos penjagaan, melucuti penjaga mereka di desa gencatan senjata dan memaksakan zona larangan terbang.
Sumber: The Guardian